Halaman

Minggu, 01 Juli 2018

Jangan Sok Kenal!! Pelajari Teori Bawang Merah

Saya teringat cerita teman saya, Gilang, tentang pengalamannya yang sok kenal sama seseorang yang ia tak kenal. ceritanya dia sedang nongkrong di sebuah warkop. Dia agak risih dengan koneksi internet yang cenderung lambat dan ngoceh dengan orang disebelahnya.

Gilang                 : Bro, pake wifi nya warkop ini? 
lawan bicaranya : Iya bro, kenapa memangnya?
Gilang                : Jaringannya lalod bro, masa buka facebook saja loading begini
lawan bicaranya : cuacanya lagi jelek, tuh lihat, di luar hujan 
Gilang          : ahh.. nga ada pengaruhnya itu. kayaknya yang punya warkop belum bayar bulanannya nih.
lawan bicaranya : masa karena itu bro? perasaan baru-baru ini saya bayar, sekitar 2 hari yang lalu. saya telfon petugasnya dulu
Gilang               : eh.. ii iiiyyaa bosku? oh betul itu coba tanya petugasnya (tiba-tiba berkeringat dan tanpa sadar meminum habis kopinya yang masih panas)
Dari cerita teman saya itu, saya sadar akan betapa pentingnya suatu perkenalan dalam berinteraksi. Tanpa suatu perkenalan, akan susah bagi kita untuk memulai suatu percakapan, baik secara langsung maupun tidak langsung (media sosial). Ada baiknya kita mengawali dengan perkenalan yang paling sederhana yaitu mengenalkan nama kita. Untuk selanjutnya, mulai lah dengan pertanyaan umum, misalnya asal sekolah jika lawan bicara kita terlihat masih muda. ketika hal-hal umum telah kita ketahui, secara tidak langsung sekat yang sebelumnya ada di antara anda dengan lawan anda bisa sedikit demi sedikit berkurang. 


Dalam perkenalan, tahap tersebut harus dilewati. Usahakan jangan langsung bertanya ke hal-hal pribadi. Tentu saja orang akan merasa terganggu dan menghindari kita. Pak Altman dan Taylor mengajarkan Teori Penetrasi Sosial atau dikenal Teori Bawang Merah, yang digambarkan bahwa:

"Hubungan kita dengan orang lain ibarat mengupas bawang merah yang terdiri dari beberapa lapisan. Selama proses interaksi, kita saling mengupas lapisan-lapisan itu. Jika yang kita mengupas lapisan terluar bawang, maka kita akan mendapatkan lapisan kulit lain."

Lebih lanjut tentang teori bawang merah, Pak Altman dan Taylor menjelaskan bahwa lapisan terluar dari kepribadian manusia menyangkut sesuatu yang umum dan terbuka bagi publik. jika kita membuka lapisan lebih dalam lagi, kita akan melihat lapisan kepribadian yang hanya dibagikan kepada orang-orang tertentu saja, atau bersifat semiprivat. 

Lapisan paling dalam bersifat privat, berisi nilai-nilai, masalah yang belum terselesaikan, maupun emosi yang terpendam secara pribadi dan tidak ada orang yang mengetahui. Bahkan tak jarang, orang tua pun tidak mengetahui yang ada dalam lapisan ini. Lapisan inilah yang paling sensitif bagi kehidupan seseorang.

Dengan mengetahui teori ini, kita dapat memposisikan diri kita untuk berpenetrasi pada lapisan kepribadian yang ingin kita masuki pada seseorang. Atau, bisa kita gunakan sebagai perisai untuk membatasi sejauh mana orang lain berpenetrasi masuk ke lapisan kepribadian kita. Intinya, sejauh mana penetrasi seseorang ke dalam lapisan kepribadian orang lain, itu menunjukkan sejauh mana kedekatannya dengan orang tersebut.

Perkenalan merupakan hal yang sangat penting di awal pertemuan. Lebih lanjut, dalam pembentukan suatu kelompok, perkenalan merupakan tahap awal yang harus dilalui. Yah mungkin jika ada waktu, saya akan sedikit menceritakan tentang tahap-tahap pembentukan kelompok. 

1 komentar: