Setelah berhari-hari mengumpulkan niat, akhirnya saya kembali menginjakan kaki di kampus. Niat ku sebenarnya ingin bertemu dengan pembimbing, ingin curhat mengenai penelitian dan skripsi yang ingin segera ku tuntaskan. Seharusnya sejak lama tertuntaskan, namun karena ada hal-hal yang memang perlu diselesaikan terlebih dahulu, jadi saya masih berstatus mahasiswa sampai semester 11 saat ini. Yah walaupun tidak dapat dipungkiri, saya terlalu menikmati masa-masa sebagai mahasiswa sampai merasa malas untuk menyelesaikan.
Alih-alih bertemu pembimbing, saya malah singgah di tempat nongkrong favorit, kantin kampus. Kantin Pace Mace namanya. Tiba-tiba saya ingin makan mie instan buatan Mace.
"Nanti setelah makan mie saja baru ketemu pembimbing", pikirku.
Tapi setelah makan mie, saya bertemu senior yang juga dosen saya dan beliau mengajak untuk berdiskusi. Tanpa menolak, saya ladeni beliau berdiskusi. Maklumlah, sebagai mahasiswa yang sebagian besar waktunya dihabiskan di organisasi, saya suka berdiskusi. Apalagi sudah lama saya tinggal di rumah, otak serasa penuh dengan hal-hal yang ingin didiskusikan.
Kami berdiskusi banyak hal, mulai dari alasan saya lama menyelesaikan kuliah, pengalaman beliau berkuliah, pengaruh organisasi dalam kehidupan beliau, dan tentang banyak hal tentang kefarmasian. Selama kurang lebih dua jam kami berdiskusi, dan di akhir diskusi, beliau bertanya kepada saya,
"sejauh mana kau telah ber-mahasiswa?"
Sejenak saya terdiam kemudian tersenyum, tak menjawab.
Kata-kata itu kemudian saya renungi sambil menikmati secangkir kopi di warkop. Saya berpikir, "apa benar saya ini mahasiswa?" Malah saya berpikiran bahwa sejauh ini saya tidak ber-mahasiswa. Pemahaman saya bahwa Mahasiswa terdiri dari dua kata yaitu 'Maha' yang artinya paling dan kata siswa atau pelajar. Artinya mahasiswa ini adalah seorang siswa yang berada pada tingkatan paling tinggi, tidak ada lagi berposisi di atasnya. Mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar dalam perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
Seseorang yang mengaku dirinya sebagai mahasiswa seharusnya sadar akan peran dan fungsinya. Sadar disini bukan hanya sekedar tahu, melainkan harus ada aksi. Saat ini, untuk sekedar tahu akan hal-hal itu, mencoba untuk mencari tahu pun tidak. Mahasiswa terlalu sibuk dengan urusan pribadinya. Waktu kosong ia hanya gunakan untuk bersantai dan berfoya-foya. Alasannya, lelah kerja tugas, sibuk belajar. Padahal nyatanya, saat ditanya tentang mata kuliahnya, iya terbata-bata, tak mampu menjelaskan. Bagaimana tidak, mereka hanya kerja saja bagai robot, menyalin pekerjaan temannya yang dinilai pintar. Yah begitulah realitanya saat ini
Setidaknya ada empat peran dan fungsi mahasiswa yang harus mereka sadari:
1. Iron Stock
Mahasiswa sebagai iron stock disini maksudnya adalah mahasiswa sebagai penerus cita-cita generasi sebelumnya dalam memajukan bangsa kita. Sehingga kita dituntut untuk banyak belajar, memperkuat mental dan bermoral yang baik. Kita ditempa di kampus agar bisa menjadi generasi yang lebih baik dari pada generasi sebelumnya.
2. Agent of Change
Sebagai agent of change, mahasiswa adalah agen pembawa perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat disekitarnya. Tentu saja dengan ilmu yang mereka miliki, seharusnya mahasiswa dapat menciptakan inovasi untuk kemajuan bangsa, menghadirkan solusi-solusi dari segala permasalahan yang muncul di masyarakat. Mahasiswa sebagai pembawa perubahan ke arah yang lebih baik.
3. Guardian of Value
Mahasiswa adalah penjaga nilai-nilai positif atau nilai kebaikan yang berada dalam kehidupan masyarakat. Memberi edukasi bagi masyarakat tentang nilai kebaikan dan meluruskan hal-hal yang melenceng dari nilai merupakan kewajiban mahasiswa sebagai kalangan akademis dengan pemikiran ilmiah dan dalam proses mencari kebenaran. Mahasiswa harus menunjukkan moral dan perilaku yang baik untuk dapat dicontoh oleh masyarakat disekitarnya
4. Social of Control
Mahasiswa adalah pengontrol sosial atau sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah. Harus siap mengawal aspirasi-aspirasi dari masyarakat kepada pemerintah, melakukan kajian atas semua kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, kemudian mengkritisi apabila tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jika kebijakan itu sesuai dan dinilai sangat bermanfaat, maka kewajiban mahasiswa untuk membantu pemerintah dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kebijakan tersebut.
Sebagai mahasiswa, saya mengaku terlambat sadar akan hal-hal itu. Di masa akhir status mahasiswa, saya mengajak rekan mahasiswa sekalian untuk sadar akan peran dan fungsinya. Melihat bagaimana kondisi bangsa kita saat ini, korupsi terjadi secara terang-terangan, terbukti dengan banyaknya pejabat yang terciduk dalam operasi tangkap tangan. Masalah kemanusiaan, banyak hak masyarakat yang direbut paksa, seperti hak mendapat pendidikan yang layak dan hak kesehatan. Semakin maraknya aksi pencurian, penipuan, dan perampokan karena banyaknya pengangguran di tengah naiknya harga BBM dan kebutuhan pokok. Jika bukan dari para mahasiswa untuk memperbaiki hal tersebut, siapa lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar